Saat mengumpulkan hadist, para perawi hadist menggunakan metodologi rasionalisme dan empirisme sekaligus. Apakah ustadz setuju dengan pernyataan ini? Atau mereka juga menggunakan metodologi lain yang lebih mencerminkan sikap kehati-hatian? Dan juga ada ga sih hadist tentang hal terkait.
Jawaban :
Mohon maaf, bisa lebih detail lagi yang dimaksud dengan rasionalime dan empirisme.