Saudi akan Terapkan Haji Ramah Lingkungan

 

Pemerintah Saudi mulai membahas masalah lingkungan dalam persiapan untuk ibadah haji ke Mekkah tahun ini pada saat ratusan ribu Muslim di seluruh dunia memulai perjalanan haji mereka.

Baca juga: Muslim Sri Lanka Bisa Naik Haji dengan Mata Uang Asing

“Tidak ada pemborosan, karena jamaah haji tidak diperbolehkan membawa sendiri bahan makanan atau hal-hal yang berhubungan dengan memasak atau bahan lain yang dapat terbuang dan merusak lingkungan, (agar kita) menjaga haji tahun ini bebas polutan dan limbah,” Khalid , seorang pemandu haji Saudi, mengatakan kepada The National.

“Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman kami dan kami memprioritaskan kebersihan dan ketertiban, yang dengan sendirinya membantu kami menjaga diri dan lingkungan kami. Ada sejumlah besar staf yang ditunjuk untuk memastikan kebersihan setiap tenda, dan ruangan selama lima hari haji.

“Kami telah mendistribusikan wadah limbah ramah lingkungan di berbagai bagian di seluruh tempat suci.”

Menyambut lingkungan yang bersih, petugas haji mengimbau jamaah haji untuk menghindari limbah makanan, menggunakan botol air minum yang dapat digunakan kembali, serta memisahkan sampah dan daur ulang.

Masjidil Haram akan terus disterilisasi sepanjang siang dan malam untuk menjaga kebersihan lingkungan bagi semua.

Kelestarian lingkungan sangat penting dalam Islam. Dengan demikian, melestarikannya didasarkan pada menghormati hubungan antara diri sendiri, Allah, dan ciptaan Allah.

Haji, salah satu dari lima rukun Islam, wajib dilakukan oleh setiap Muslim dengan kemampuan finansial dan fisik.

Haji terdiri dari beberapa ritual yang melambangkan konsep-konsep penting dari iman Islam. Ibadah haji juga memperingati cobaan yang pernah dialami Nabi Ibrahim dan keluarganya.[ah/thenational]

Donasi PKH