Sebanyak 182 anak dari 9 sekolah Pendidikan Anak Usia Dini Al-Qur’an (Paud Qu) mengikuti manasik haji cilik yang dilaksanakan di pesantren Pusat Kajian Hadis (PKH), Kamis (24/11/2022).
Baca juga: 96 Peserta dari Empat TK dan Paud Laksanakan Kegiatan Manasik Haji di Pesantren PKH
Kegiatan manasik haji cikik ini bertujuan memperkenalkan rukun Islam sejak usia dini dan dilakukan secara serentak dari berbagai lembaga Paud Qu.
Ketua kegiatan manasik haji cilik ustazah Neneng menyebutkan nama-nama Paud Qu yang ikut dalam manasik ini yaitu sekolah Paud Qu Asshyfa, Ar-Rahman, Albaiyatus Sholihat, Paud Qu Al-Aulia Darussalam, Paud Qu AL-Jihad, Paud Qu Syifaul Furqon, Paud Qu Rofa, Paud Qu Nurut Taqwa dan Paud Qu Kharisma.
Dimulai dengan kedatangan secara serentak peserta dari berbagai sekolah Paud Qu ke pesantren PKH pada pukul 07.30-08:00, kegiatan manasik kemudian dibimbing oleh tim pengajar manasik haji dari PKH sebanyak 4 orang di tambah 3 tim IT yang turut terjun membantu dalam kegiatan tersebut.
Dari 9 sekolah di kelompokkan menjadi 4 kloter dari masing-masing kloter terdapat gabungan dari 2 sekolah dan di setiap kloter didampingi 1 orang pengajar dari pihak PKH.
Pembukaan acara dimulai dengan sambutan menyapa kepada anak-anak dan guru yang telah datang ke pesantren PKH. Dihibur juga dengan lagu-lagu islami, peragaan nyayian, yel-yel yang bertujuan untuk mencairkan suasana dan memikat fokus anak-anak sesuai dengan usia mereka.
Materi pun dimulai dengan menjelaskan proses kegiatan manasik haji yang akan dipraktekkan. Tak lupa pengajar menjelaskan mengenai apa saja larangan orang yang berhaji setelah mengambil miqot.
Selama praktek manasik haji berlangsung, suasana berlangsung tertib dan lancar, tidak ada keributan atau saling dorong di antara anak-anak yang jumlahnya ratusan tersebut. Membuat keributan atau saling dorong menjadi salah satu larangan bagi jamaah haji sebagai bayarannya akan terkena denda (dam) dengan cara membayar domba untuk disembelih
Salah satu pengajar memberikan kesempatan anak untuk memimpin doa yang pernah diajarkan di sekolah seperti doa kepada orang tua dan al-fatihah ketika prosesi wukuf berlangsung di area Arafah.
Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, usai manasik para peserta dan pendamping mereka melakukan sesi foto bersama dengan latar belakang replika Ka’bah.[nur]