Polisi Iran Tangkap Gadis Remaja yang Lepas Jilbab di Acara Skateboard

 

Polisi Iran menangkap beberapa gadis remaja karena tidak mengenakan jilbab pada hari bermain skateboard di kota selatan Shiraz, bersama dengan beberapa penyelenggara acara tersebut, media pemerintah melaporkan Jumat.

Baca juga: Mahkamah Agung Nigeria Izinkan Penggunaan Jilbab di Sekolah Lagos

Sejumlah gadis “melepas jilbab mereka di akhir acara olahraga tanpa memperhatikan pertimbangan agama dan norma hukum,” kantor berita negara IRNA mengutip kepala polisi Shiraz Faraj Shojaee mengatakan.

“Dengan koordinasi kejaksaan, sejumlah pelaku dan orang-orang yang terkait dengan pertemuan ini berhasil diidentifikasi dan ditangkap pada Kamis,” katanya.

Sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan acara “Go Skateboarding Day” hari Selasa menjadi viral di Iran di media sosial.

“Mengadakan pertemuan olahraga atau non-olahraga campuran apa pun tanpa mematuhi norma agama dan hukum dilarang … dan penyelenggara akan diproses sesuai hukum,” tambah Shojaee.

Gubernur Shiraz Lotfollah Sheybani mengatakan acara itu “diadakan dengan tujuan melanggar aturan dan norma sosial, agama dan nasional,” lapor IRNA.

Di bawah hukum Islam yang berlaku di Iran sejak revolusi 1979, wanita harus mengenakan jilbab yang menutupi kepala dan leher sambil menutupi rambut.

Tetapi banyak yang telah melampaui batas selama dua dekade terakhir dengan membiarkan penutup kepala mereka meluncur ke belakang dan memperlihatkan lebih banyak rambut, terutama di Teheran dan kota-kota besar lainnya.

Media Iran pada hari Minggu melaporkan bahwa polisi telah menangkap 120 orang atas dugaan “tindakan kriminal” termasuk minum alkohol, menari campuran dan membuka jilbab di sebuah pesta di hutan di utara negara itu.

Di bawah hukum Iran, hanya warga non-Muslim yang diizinkan mengonsumsi alkohol untuk tujuan keagamaan, sementara menari dengan lawan jenis dilarang.

Donasi PKH