Kelompok Muslim Latina Buka Shelter untuk Migran di Tijuana

 

Setelah bertahun-tahun bekerja , sebuah kelompok Muslim Latina telah membuka tempat perlindungan di seberang perbatasan di Tijuana, Meksiko untuk para migran Muslim dan wanita serta anak-anak yang dideportasi dari semua agama.

Baca juga: Muslim Inggris Bersiap Naik Haji Pasca Pandemi

Pusat itu, yang dibuka Sabtu oleh Latina Muslim Foundation , akan menampung 150 pengungsi.

“Langkah ini datang dengan banyak tantangan, menjadi Muslim dan seorang Latina di Tijuana yang mencoba membangun tempat perlindungan Muslim sangat sulit,” kata Sonia Garcia, presiden Latina Muslim Foundation, CBS melaporkan.

Karena kesepakatan antara Amerika Serikat dan Meksiko, para migran yang mencari suaka AS dapat tetap aman di Meksiko sampai proses imigrasi selesai.

Ini adalah salah satu alasan utama mengapa banyak pengungsi Muslim dari Suriah, Yaman, Ethiopia dan negara-negara lain mempertaruhkan hidup mereka dengan melakukan perjalanan yang sulit ke Meksiko.

Tak terbayangkan dan tiba di Tijuana dengan hampir tidak membawa apa-apa, pusat itu diperlukan untuk menawarkan kesembuhan dan harapan kepada mereka.

“Budayanya berbeda dan bahasanya sangat berbeda, jadi semuanya sangat sulit,” kata Ilyas Salarzai, seorang pengungsi berusia 21 tahun dari Afghanistan.

Pusat ini akan menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti makanan & tempat tinggal, serta memberi mereka akses ke pemeriksaan kesehatan medis, perawatan gigi, dan layanan konseling dan kesehatan mental.

Ada juga pertumbuhan populasi Muslim Hispanik lokal yang kekurangan sumber daya dan tempat di mana mereka merasa aman untuk mempraktikkan Islam sebagai sebuah komunitas.

Pusat ini akan berfungsi sebagai pusat Dakwah untuk mendidik penduduk setempat tentang Islam dan akan menyediakan area sholat, kelas Alquran, dapur makanan, dan menawarkan beberapa layanan medis dan gigi.

“Ini adalah tempat penampungan Muslim, tetapi siapa pun diundang untuk berada di tempat penampungan ini. Setiap orang yang mencari tempat berteduh disambut.” kata Salarzai.

Meksiko adalah negara yang mayoritas beragama Katolik, tetapi kota perbatasan Tijuana selalu menampung populasi orang yang lebih beragam. Dalam beberapa tahun terakhir, Islam telah mulai membuat terobosan dan membangun kehadiran di sana.

Populasi Muslim di Tijuana kecil, tetapi sangat beragam. Orang-orang dari seluruh dunia shalat di Masjid al-Islam. Ada orang-orang di sini dari India, Kosta Rika, Timur Tengah, dan tentu saja semua Meksiko dan Amerika Serikat.[ah/aboutislam]

Donasi PKH