Masjid Jami’ Baitul Mughni merupakan salah satu masjid megah yang ada di Jakarta. Mesjid yang berlokasi di area Segi Tiga Emas tepatnya persis di Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 26, Kuningan Jakarta Selatan ini dibangun oleh salah seorang Guru Besar Betawi, Al-Maghfur lah Tuan Guru Haji Abdul Mughni Bin Sanusi Bin Qais pada tahun 1901. Masjid didirikan setelah Tuan Guru pulang untuk yang kedua kalinya dari Makah Al-Mukarramah dalam rangka menimba ilmu agama.
Murid-muridnya yang menjadi ulama Betawi terkemuka di antaranya adalah Guru Abdul Rachman Pondok Pinang, KH. Mughni Lenteng Agung, Guru Naim Cipete, KH. Hamim Cipete, KH. Raisin Cipete, Guru Ilyas Karet, Guru Ismail atau Guru Mael Pendurenan, KH.Abdurrachim dan KH. Abdullah Suhaimi yang menjadi salah seorang guru dari Syekh. Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam Al-Indunisi.
Sabtu, 19 Januari 2019, Pengurus Jami’ Baitul Mughni menyelenggarakan Peringatan Haul Guru Mughni. Haul bertepatan pula dengan Kajian Rutin Sabtu Subuh Dua Pekan Majlis Al-Bahtsi Wat Tahqiq Assalam. Acara dimulai pukul 03.00 WIB dengan diawali Shalat Tahajjud dan Witir Berjama’ah, Dzikir, Tahlil, Pembacaan Riwayat Nabi Besar Muhammad SAW dan kemudian dilanjutkan Shalat Subuh Berjama’ah lalu kemudian pembahasan kajian.
Majlis yang dihadiri oleh para alim ulama dari berbagai wilayah Jakarta ini membahas dua kitab. Kitab pertama adalah Al Imam As-Syafi’i Fi Madzhabaihil Qadiim Wal Jadid, sebuah kajian komprehensif yang membahas Imam Syafi’I dari mulai sejarah beliau, kajian usul fiqh dan fiqh madzhab beliau yang terkenal dengan qaul qadim dan qaul jadidnya. Kitab yang sangat fenomenal ini dikarang oleh salah seorang cucu Guru Mugni, Al-Maghfur Lah Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam Al-Indunisi. Tidak heran jika kajian kitab fenomenal ini dihadiri oleh para alim ulama juga masyarakat umum di Jakarta. Untuk saat ini, kitab tersebut diajarkan oleh guru penerus yang juga masih cucu Guru Mughni, Pakar Hadis dan Ilmu Hadis, Dr. KH. Ahmad Lutfi Fathullah, MA. Allah SWT memberikan keberkahan kepada Guru Mughni. Anak keturunan beliau banyak yang menjadi ulama. Selain Kyai Nahrawi Abdussalam dan Kyai Lutfi, tersebutlah nama besar seperti Alm. KH. Ali Syibro Malisi, KH. Ahmad Mawardi, KH. Syahrowardi, KH. Rahmatullah, KH. Hasan Basri, KH. Ahmad Hajjar Malisi, KH. Ahmad Zarkasyi, KH. Abdul Aziz Abdullah Suhaimi, KH. Faruq Sanusi, KH. Taufik Rahmat dan anak keturunan Guru Mughni lainnya.
Kitab kedua yang dikaji adalah Risalt Al-Mu’awanah, sebuah kitab tasawuf yang disusun oleh Al-Arif Billah Al-Habib Abdullah Ibn Alwi Al-Haddad yang juga seorang penyusun Ratib Al-Haddad yang sangat mayhur diamalkan oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia.
Selain dihadiri oleh para alim ulama dan tokoh masyarakat, perigatan Haul Guru Mughni juga dihadiri oleh Ustad Haikal Hassan dan Bapak Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI) dan beberapa pejabat lainnya.