Hadis Ramadhan: Puasa yang Sia-sia

 

Puasa yang Sia-sia

:حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

.رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ

Telah menceritakan kepada kami Amru bin Rafi’, telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Mubarak, dari Usamah bin Zaid, dari Sa’id Al Maqburi, dari Abu Hurairah ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang.

(HR. Ibnu Majah no. 1680).

Jika ada seorang pedagang yang bermodal besar namun dagangannya tidak laku, apa mau? Atau jika ada seorang pegawai yang telah bekerja sebulan penuh dan berharap menerima gaji, namun sang pimpinan perusahaan mengatakan: “Untukmu tidak ada gaji bulan ini karena kamu telah melanggar aturan yang telah ditetapkan! Kata apa yang kita ucapkan untuk pedagang dan pegawai tersebut selain “kasihan”?

Pahala dan dosa memang tidak pernah terlihat oleh mata kita. Allah menetapkan demikian bertujuan untuk menguji para hamba-Nya. Andaikan pahala kelihatan dan langsung diberikan saat itu juga, tentu masjid selalu penuh sesak oleh jama’ah, manusia berlomba untuk bersedekah, dan kejujuran meraja lela. Begitu juga jika dosa dapat dilihat oleh mata dan dibayar saat itu juga, tentunya korupsi, pencurian, hujatan, caci maki, kezhaliman akan langka. Mungkin karena tidak terlihat itulah manusia menjadi terlena dan terkesan tidak terjadi apa-apa ketika berbuat dosa, apalagi di saat berpuasa Ramadhan.

Hadis di atas adalah “peringatan” untuk kita agar pahala puasa yang begitu besar batal diraih karena tidak bisa menahan sabar. Bukan hanya menahan makan dan minum saja, puasa yang bernilai pahala juga harus menahan emosi dan prilaku yang tidak baik. Puasa tapi marah-marah, puasa tapi main judi, puasa tapi melihat gambar atau film kotor, puasa tapi menghujat orang, puasa tapi ghibah, puasa tapi bertengkar, puasa dan tapi-tapi lainnya.

Puasa tak bernilai inilah yang tidak mampu membentuk pelakunya menjadi muttaqin. Jika puasa semacam ini terus menjadi model tiap tahunnya, seolah-olah puasa Ramadhan sekedar tradisi tahunan yang dikerjakan secara ikut-ikutan.

Semoga kita mampu berpuasa yang benar dan bernilai, aamiin.

Wallaau A’lam.

 

Simak Kajian Lengkap Puasa yang Sia-sia pada video di bawah ini:

Download Aplikasi Hadis-hadis Ramadhan:
https://bit.ly/apphadisramadhan

🗳️ Mari terus dukung dakwah Pusat Kajian Hadis melalui :
Bank BSI
No. Rek. 10 15 18 4888
a.n. YAY Pusat Kajian Hadis

Donasi online
https://donasi.pkh.or.id

📲 Pusat Kajian Hadis
https://wa.me/62818996994

Donasi PKH