Dajjal Tidak BIsa Masuk Kota Madinah

 

Hadis Bukhari nomor 1746

قَالَ الإِمَامُ البُخَارِيُّ رَحِمَهُ اللهُ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ

Imam Al-Bukhari Rahimahullah berkata : Telah menceritakan kepada kami Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah berkata, telah menceritakan kepada saya Ibrahim bin Sa’ad dari bapaknya dari kakeknya dari Abu Bakrah radliallahu ‘anhu] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Al Masihud-Dajjal yang ditakuti tidak akan dapat memasuki kota Madinah. Pada hari itu Madinah memiliki tujuh pintu yang setiap pintunya akan ada dua malaikat (yang menjaganya).”

Pesan Hadis :

Salah satu keutamaan kota Madinah adalah kota yang tidak bisa dimasuki Dajjal. Riwayat lain mengatakan bahwa Makkah dan Madinah adalah dua kota yang tidak bisa dimasuki Dajal.

Syarah tambahan :

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad Hadis no. 19545, Imam Bukhari memasukkan hadis ini pada kitab Haji bab Dajjal Tidak Akan Masuk Ke Kota Madinah.

Salah satu dari keistimewaan kota Madinah adalah tidak bisa dimasuki Dajjal. Selain tidak  bisa dimasuki Dajjal, Madinah juga dijaga oleh Allah dari masuknya Tha’un, yaitu wabah penyakit yang dapat mematikan.

Terdapat hadis lainnya riwayat Bukhari dan Nasa’I bahwa seluruh tempat di seluruh negeri aka dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Terdapat hadis lain juga bahwa para malaikat berjaga-jaga di jalan-jalan kota Madinah sehingga Dajjal tidak dapat memasukinya. Namun menjelang kemunculan Dajjal, Madinah sering terjadi gempa sehingga membuat orang-orang munafik tidak betah dan keluar dari Madinah. Karena sudah keluar Madinah, maka mereka nantinya akan terkena fitnah Dajjal dan menjadi pengikutnya.

Madinah aman dari Tha’un dan Dajjal dikarenakan keberkahan dari do’a Rasulullah SAW.

Wallahu a’lamز

Referensi utama :

  • Manarul Qari Syarh Mukhtashar Shahih Al-Bukhari, Hamzah Muhammad Qasim, Damaskus: Maktabah Dar Al-Bayan, 1410 H, Juz 3 hal 194-195
  • Syarah Shahih Al-Bukahri Li Ibn Batthal, Riyadh: Maktabah Ar-Rusy, t.t. Juz 4 Hal 550. Fath Al-Baari’, Ju z 4, hal. 96

 

 

 

 

 

 

 

Donasi PKH