Sama seperti jutaan Muslim di seluruh dunia, ibu Muslim asala Malaysia Noorizah Mohamed telah mengantisipasi suasana gembira bulan suci Ramadhan selama berbulan-bulan.
Baca juga: Masjid-masjid di Inggris akan Kurangi Plastik Jelang Ramadhan
Sayangnya, wanita berusia 58 tahun itu sekarang harus menghabiskan Ramadhan di pusat bantuan sementara setelah rumahnya di Batu Pahat, Malaysia barat daya, dilanda banjir.
“Pada tahun 2020 dan 2021, kami mengalami Ramadhan dan Hari Raya yang sangat sepi. Bahkan, anak-anak saya yang tinggal di Johor Baru dan Perak tidak bisa pulang karena pandemi,” kata ibu lima anak itu kepada The Star .
“Tahun lalu, mereka baru bisa pulang pada hari kedua Lebaran karena hari raya tiba sehari lebih cepat dari perkiraan.
“Saya pikir ini akhirnya akan menjadi tahun di mana kita bisa benar-benar memiliki Ramadhan dan Hari Raya yang layak, tapi sekarang, saya rasa itu bahkan tidak mungkin.”
Sekitar 50.000 orang mengungsi akibat banjir setelah negara bagian Johor Malaysia mencatat curah hujan tertinggi sejak 1991 bulan ini. Air banjir di Kecamatan Batu Pahat diperkirakan akan surut dalam waktu dua minggu atau sebulan.
“Jika air banjir tidak surut dalam dua minggu ke depan, kami akan menjalani hari pertama Ramadhan di pusat tersebut,” kata Mohamed.
“Saya sangat berharap keadaan akan membaik sebelum itu karena tidak akan nyaman untuk makan sebelum fajar dan berbuka puasa di pusat tersebut,” tambahnya.
Ibu rumah tangga Fatimah Hamim, 49 tahun, juga berharap kondisi banjir sudah membaik menjelang Ramadhan.
“Saya sangat berharap banjir sudah surut dalam beberapa hari ke depan sehingga kita punya cukup waktu untuk persiapan Ramadhan dan pembukaan kembali sekolah,” ujarnya.
“Saya tidak keberatan Ramadhan sepi dan Hari Raya Aidilfitri, tapi mudah-mudahan kita setidaknya bisa melewatinya tanpa air membanjiri rumah kita,” katanya.
Ramadhan adalah bulan paling suci dalam kalender Islam. Bulan Ramadhan yang diberkahi, waktu refleksi, akan dimulai pada Kamis, 23 Maret, menurut perhitungan astronomi.
Di bulan Ramadhan, Muslim dewasa, kecuali yang sakit dan bepergian, tidak makan, minum, merokok, dan berhubungan seks antara fajar dan matahari terbenam.
Muslim mendedikasikan waktu mereka selama bulan suci untuk lebih dekat dengan Allah melalui doa, pengendalian diri, dan perbuatan baik.[ah/thestar]