Sholawat imam Syafii


Assalamualaikum ustadz. Saya hampir setiap hari minggu bada subuh mengikuti kajian kitab kuning al Bukhori di TVRI. Belakangan ini, DR Lutfi bersama ustadz Yusuf Mansur mengajarkan tentang Sholawat dari Imam Syafii. Tapi saya tidak sempat mencatatnya. Mohon dapat di sampaikan di sini kata kata sholawat tersebut. Syukron Wasalm Oky Wijayanto

Jawaban :

Wa Alaikumus Salam Wr. Wb.

Berikut Shalawat yang dibaca dan disusun oleh Imamuna As-Syafi’I dalam kitabnya Ar-Risalah :

 فَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ، وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُوْنَ، وَصَلَّى عَلَيْهِ فيِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ أَفْضَلَ وَ أَكْثَرَ وَ أَزْكَى وَ صَلَّى عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِهِ

Fa Shallallahu ‘Alaa Nabiyyina Kullamaa Dzakarahudz Dzaakiruun Wa Ghafala ‘An Dzikrihil Ghaafiluun, Wa Shalla Alaihi Fil Awwaliina Wal Aakhiiriin, Afdhala Wa Aktsara Wa Azkaa Wa Shallaa ‘Alaa Ahadin Min Khalqih.

Artinya : “Semoga Allah bershalawat kepada Nabi Kita (Muhammad) sebanyak dan sejumlah orang-orang yang ingat dan lalai kepada-Nya, dan juga sebanyak jumlah orang-orang yang hidup masa terdahulu dan yang akan datang, dengan sebaik, seutama, sebanyak, sebersih dan dari salah satu makhluk cipta’an-Nya yang bershalawat keatasnya.”

Teks shalawat yang disusun oleh Imam Syafi’I tersebut menggunakan shighat fi’il madhi.

Jika kita mau baca shalat tersebut, boleh saja dirubah sighatnya menjadi Fi’il Amr sebagai berikut :

 

اَللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى نَبِيِّنَا كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ، وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ، وَصَلِّ عَلَيْهِ فيِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ أَفْضَلَ وَ أَكْثَرَ وَ أَزْكَى وَ صَلَّى عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ

Allahumma Shalli ‘Alaa Nabiyyina Kullamaa Dzakarakadz Dzaakiruun Wa Ghafala ‘An Dzikrikal Ghaafiluun, Wa Shalli Alaihi Fil Awwaliina Wal Aakhiiriin, Afdhala Wa Aktsara Wa Azkaa Wa Shallaa ‘Alaa Ahadin Min Khalqih.

Bacaan Shalawat tersebut bisa kita singkat hanya sampai ‘An Dzikrihil/dzikrikal Ghaafilun, atau boleh juga hanya sampai “Wal-Aakhiriin”. Jika mau dibaca sampai lengkap tentu lebih baik.

Dari bahasan ini kita fahami bahwa hukum membaca shalawat kepada Nabi di luar shalat boleh dibaca dengan redaksi myang disusun oleh selain Rasulullah. Boleh redaksi dari para Shahabat RA, para ulama generai Tabi’in atau Tabi’ Tabi’iin, para ulama atau kita sendiri selama redaksi shalawat tersebut benar dan tidak menyimpang dari syariat.

Wallahu A’lam.

Ridwan Shaleh.

Referensi :

Kitab Ar-Risalah Lil Imam As-Syafi’I, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah: Beirut, t.t. hal. 16

 

 

 

Ustadz Menjawab