Suporter Inggris akan Dilarang Masuk Stadion Qatar Jika Kenakan Kostum Tentara Salib di Qatar

 

Suporter Inggris akan dilarang dari pertandingan Jumat di stadion Qatar melawan Amerika Serikat dan pertandingan Piala Dunia di masa depan jika mereka mengenakan kostum replika tentara salib, yang dianggap tidak sensitif secara budaya di negara Muslim, kata FIFA, laporan Reuters.

Baca juga: FIFA Larang Penjualan Alkohol di Seluruh Stadion Qatar

Pendukung Inggris telah menggunakan baju zirah berantai imitasi, helm plastik, dan senjata mainan sebagai pakaian mewah untuk permainan selama bertahun-tahun.

Tetapi gambar beberapa penggemar berpakaian tentara salib pada kemenangan 6-2 Senin atas Iran di ibukota Qatar, Doha, dikritik secara online, mendorong badan olahraga dunia untuk menindak kostum tersebut.

“Kostum ini dalam konteks Arab atau Timur Tengah dapat dianggap ofensif sehingga itulah alasan mereka tidak diizinkan di stadion,” kata juru bicara FIFA.

Bagi banyak orang Arab, kata “perang salib” memunculkan sejarah menyakitkan invasi kekerasan oleh orang Kristen yang berusaha merebut Yerusalem dan daerah sekitarnya di bawah pemerintahan Islam pada abad ke-11 hingga ke-13.

Isu seputar budaya dan HAM telah menjadi fokus hampir sama seperti sepak bola di Piala Dunia di Qatar.

Beberapa suporter Wales diperintahkan untuk melepas topi dengan warna pelangi komunitas LGBT pada pertandingan pertama tim mereka di turnamen melawan Amerika Serikat awal pekan ini.

Hubungan sesama jenis adalah ilegal di Qatar.

Otoritas sepak bola Welsh mengatakan, pada hari Kamis, bahwa FIFA telah mengkonfirmasi bahwa para pendukung dengan topi dan bendera berwarna pelangi akan diizinkan masuk ke stadion untuk pertandingan Wales melawan Iran pada hari Jumat, dimana Wales kalah 2-0.

Kapten Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Swiss, Jerman, dan Denmark minggu ini membatalkan rencana mereka untuk mengenakan ban lengan untuk mendukung hak-hak gay di bawah tekanan dari FIFA.[ah/reuters]

Donasi PKH