Seratus Peserta dari Madrasah Diniyah Al-Mubtady Mengikuti Manasik Haji di Pesantren PKH

 

Sebanyak 100 peserta dari Madrasah Diniyah Al-Mubtady mengikuti paket kegiatan manasik haji di pesantren Pusat Kajian Hadis (PKH) pada Ahad, 26 Februari 2023.

Baca juga: Sekolah Islam untuk Siswa Berkebutuhan Khusus Dibuka di Preston

Keseratus peserta manasik haji tersebut terdiri dari 80 anak dan 20 orang tua murid yang mayoritas berasal dari Sukatani Tapos Depok

Para tamu dari Al-Mubtady ke pesantren PKH pada pukul 08.30 pagi dan disambut pengajar dari tim PKH. Untuk peserta manasik dari madrasah Diniyah Al-Mubtady ini, umurnya cukup beragam dari kelas 0 sekitar umur 4 tahun hingga kelas 6 yang usianya kurang lebih remaja. Dan mereka semua diarahkan ke aula pesantren PKH.

Sedangkan beberapa orang tua murid yang ikut paket manasik haji diarahkan ke selasar Asrama Muslim untuk mendapatkan materi manasik haji sebelum mereka nantinya praktik langsung manasik.

Para orang tua murid juga diberikan sedikit penjelasan tentang program PKH yang sedang berjalan terutama program kencleng (menabung koin) yang celengannya dibagiakan kepada para orang tua.

Selebihnya orang tua yang datang ke pesantren PKH hanya mendampingi saja dan menunggu di Mushollah ketika anak-anak mulai mengikuti acara manasik.

Pengajar membuka acara secara serentak walaupun terbagi menjadi dua lokasi. Bagi anak-anak yang mengikuti manasik dihadirkan oleh 3 pengajar dari PKH sedangkan orang tua murid dengan 1 pengajar, dimulai acara pada pukul 09.00 pagi.

Penjelasan materi dan perkenalan kurang lebih selama 20 menit dilanjut dengan praktik manasik di area bawah. Bagi anak-anak murid Al-Mubtady melaksanakan praktik haji ifrad karena medan jalannya lebih gampang untuk dijangkau oleh anak-anak sekaligus mentelusuri tempat goa Hiro, goa Tsur dan goa Khafi.

Orang tua murid melaksanakan praktik manasik haji dengan metode haji tamatu karena haji di Indonesia menggunakan haji tamatu. Praktik haji tamatu untuk medannya sendiri lebih banyak tenaga yang dikeluarkan dibanding dengan medan haji Ifrad yang dilakukan untuk anak-anak.

Setelah acara kegiatan manasik haji selesai para anak murid Al-Mubtady mengabadikan foto bersama di area miniatur Ka’bah. Kemudian ke atas menuju tempat masing-masing orang tua murid beristirahat di mushola maupun selasar asrama Muslim.

Perbekalan pun sudah disiapkan oleh orang tua murid dari rumah masing-masing. Dan dari pengajiannya pun menyediakan makanan mie istan berupa pom mie untuk dibagikan kepada para murid yang hadir. Mereka menyantap makanan yang ada sambil menikmati suasana asri pesantren PKH.

Seluruh tamu dari Al-Mubtady serentak meninggalkan lokasi pesantren PKH pada pukul 14.00 siang WIB setelah hujan turun berhenti.

Salah seorang guru dari Madrasah Diniyah Al-Mubtady mengaku sangat terkesan dengan kegiatan manasik haji di pesantren PKH.

“Kami sangat terkesan mengadakan manasik haji di pesantren PKH ini. Tahap demi tahap pengajaran dan urutan lokasinya seperti layaknya di Makkah sana. Alhamdulilah anak-anak juga sangat senang sekali. Semoga para murid mengingat selalu materi maupun praktek yang diberikan oleh pengajar dari tim PKH,” ungkap bu Cahya, salah satu guru dari Al-Mubtady.

“Semoga kami bisa kembali ke pesantren PKH dan membawa putra putri yang baru karena sangat bermanfaat dan berkesan,” pungkas beliau.

Mengenal Madrasah Diniyah Al-Mubtady

Madrasah Diniyah Al-Mubtady memiliki murid yang cukup banyak sekali. Kegiatan dimulai di Al-Mubtady dari pagi hari sampai malam hari dengan bergilir menggunakan kelas dan waktu kegiatan yang berbeda dengan disertakan sebanyak 4 guru pengajar.

Di dalam pembelajaran Islam yang diajarkan oleh Madrasah Diniyah Al-Mubtady, setiap 2 tahun sekali mengadakan kegiatan manasik haji. Dan momen pada hari lalu itu merupakan bagian dari pelajaran yang ada di Al-Mubtady.[nur]

Donasi PKH