Nilai tukar rupiah masih cenderung mengalami tekanan akibat penguatan dolar AS. Per hari ini, Selasa (18/10/2022) rupiah ditutup melemah yaitu 15.457 per dollar AS.
Baca juga: Dubai Jadi Tujuan Wisata Paling Populer di Dunia Versi TikTok
Menyikapi melambungnya nilai dollar terhadap rupiah, Chairman of Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi mengatakan, naiknya nilai tukar dolar yg tinggi ini akan sangat berdampak buruk terhadap pelaku usaha travel di Indonesia, terutama perjalanan ke luar negeri.
“Naiknya dolar ini akan sangat berdampak buruk bagi industri pariwisata khususnya perjalanan keluar negeri, termasuk umrah hampir 95 persen komponennya menggunakan mata uang asing, termasuk dolar,” ungkap pria yang juga Ketua Bidang SDM DPP ASTINDO / Asosiasi Travel Indonesia.
Priyadi menambahkan, akomodasi, transportasi udara, dan transportasi darat di negara tujuan semuanya menggunakan mata uang asing dalam hal ini dolar. “Ini menjadi dilematis bagi para biro perjalanan yang menjual dengan harga rupiah kepada jamaah / client nya, karena peraturan pemerintah mengharuskan kami menjual dengan rupiah, sedangkan kami harus membayar komponen tersebut dengan mata uang dolar,” ujarnya.
Dampaknya, imbuh Priyadi yang juga Direktur Utama Adinda Azzahra Tuor & Travel, selisih beban biaya yang ada akhirnya kami bebankan kepada jamaah atau peserta tour, sehingga harga tour yang sudah dikeluarkan dengan kurs dua bulan lalu akan mengalami perubahan.
“Di sini peran pemerinah harus kuat dalam rangka menjaga setablitas moneter, nilai tukar rupiah dengan dolar sehingga tidak berdampak pada biro perjalanan yang baru pulih dari imbas pandemic covid ini,” katanya.
Bukan hanya berdampak pada bisnis travel, naiknya kurs ini juga akan berdampak pada sektor lainnya,t ermasuk naiknya harga barang dari impor.
“Jadi kami di travel dilematis harus menjual dengan rupiah sementara komponen kita harus bayar dengan dolar. Ujungnya jamaah yang menanggung beban dari pada kenaikan ini,” paparnya.
Perubahan nilai kurs dolar ini, Adinda Azzahra Tour akan menkomunikasikan dengan para jamaah atau peserta tour yang akan berangkat di bulan November atau Desembar.
Ia mengimbau kepada yang belum melunasi agar segera melunasi sehingga pihaknya bisa menukarkannya dengan segera dengan dollar hari ini,
“Kalau ditunda terus dan bila kurs akan naik selisih kurs akan menjadi beban jamaah atau peserta tour,” harapnya.[ah/rilis]