Mau Jadi Orang Baik? Bertakwalah!

 

Semua orang pasti ingin menjadi baik karena hal itu merupakan fitrah. Perampok sekalipun ingin jadi baik namun kondisi iman yang sedang turun itulah yang membuatnya mengikuti bujuk rayu syaithon. Lihat saja singa! Sebuas-buasnya singa tidak akan ada sedikitpun keinginan untuk memakan anaknya sendiri.

Baca juga: Kecerdasan Anas Ibn Malik Dalam Menerima Hadis dan Menyampaikannya

Melalui hadisnya yang sangat singkat, Rasulullah mengajarkan agar umatnya terus menjadi baik. Pesan singkat namun sangat menyentuh dan aplikatif ini termuat dalam hadis berikut:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku:

“Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” HR. Tirmidzi)

Orang yang betul-betul bertakwa sudah pasti baik zahir dan batinnya. Bagus luar dalamnya. Perbuatan baiknya bukan basa-basi atau demi konten semata. Dilihat atau tidak dilihat orang tentu  tidak ada pengaruh baginya. Orang yang bertakwa kapan dan dimana saja sudah pasti ikhlas. Dia akan berusaha terus untuk menjadi hamba Allah yang disiplin dan patuh. Lisannya selalu dijaga agar tidak keluar kata yang sia-sia apalagi untuk mengisi podcast yang mengekploitasi aib masa lalu seperti yang dilakukan oleh oknum-oknum yang gila sensasi minim prestasi itu!

Manusia tentu tidak luput dari salah dan khilaf. Tidak ada manusia sempurna sekalipun dia seorang syaikh besar. Tapi lihatlah hadis di atas yang memberikan solusi ketika seorang hamba melakukan kesalahan agar segera bertaubat dan memperbaiki dirinya. Ibaratnya, apabila terjatuh, maka segeralah bangun dan lanjutkan perjalanan dengan lebih hati-hati, bukan malah terus tidur!

Dulu pemabuk, penjudi, pezina, pembohong dan pendosa. Itu dulu! Sekarang menjadi pribadi yang taat ibadah dan maunya menolong orang saja! Tidak betah lihat orang susah, bawaaannya mau bantu saja. Dulu penghambur uang untuk mabuk dan judi, sekarang maunya jadi donator saja, Ma sya Allah!

Lihatlah sebagian para Sahabat Nabi sebelum menerima Islam sebagai agama dan jalan hidup!  Setelah menerima hidayah dan menjadi orang-orang paling beruntung karena selalu berada di sisi Nabi,  mereka para sahabat tidak lagi memikirkan dirinya saja. Yang dipikirkan adalah bagaimana caranya agar dicintai Allah dan Rasul-Nya. Yang mereka pikirkan dan harapkan adalah bagaimana caranya mati syahid, bukan “mati sangit” yang dialami para teroris yang hobinya berhalusinasi akut tentang surga dan bidadari!

Dan lihatlah penutup hadis diatas! Pesan Nabi yang begitu indah dan universal, bersosialisi dengan akhlak yang baik. Kepada siapa saja dia berakhlak baik. Di rumah, di lingkungan, di tempat kerja, di stasiun, di bandara dan sampai bermedsos pun dia selalu beraklak dengan baik. Akhlak itu spontan, bukan pencitraan!

Wallahu A’lam.

Ridwan Shaleh

Donasi PKH