Warga Thailand Berbagi Kegembiraan karena Bisa Naik Haji

 

Dua jamaah haji asal Thailand yang pertama kali menunaikan ibadah haji mengungkapkan kegembiraannya saat tiba di Arab Saudi setelah tidak bisa melakukan ibadah haji karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Dewan Kriket Inggris Dukung Pemain Muslim untuk Naik Haji

“Haji adalah kesempatan seumur hidup bagi saya. Saya tidak bisa menahan air mata ketika saya melihat Ka’bah untuk pertama kalinya. Jika saya bisa menunaikan haji setelah waktu tersebut, saya berniat untuk menunaikan umrah setiap tahun, insya Allah. Haji berarti segalanya bagi saya,” kata Arong Samae kepada Arab News.

Samae dari Provinsi Narathiwat, yang terletak di selatan Thailand, adalah seorang pengusaha yang melakukan ziarah bersama istrinya tahun ini.

“Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci atas upaya besar yang dilakukan agar umat Islam dapat mengunjungi kota Nabi (Madinah) dan Mekah sekali lagi, dan saya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berikan itu lebih banyak kemakmuran dan kemajuan, ”kata Samae.

Penduduk asli Provinsi Narathiwat itu naik pesawat langsung dari Thailand selatan ke Bandara Madinah. Dia tiba di Arab Saudi pada 11 Juni dan berangkat ke Mekkah pada 17 Juni.

“Saya tidak pernah menemui kesulitan; semuanya terorganisir dan mudah. Perusahaan Haji Thailand memasok semuanya dari awal hingga akhir, dan pemerintah Thailand juga memberikan dukungan dan fasilitas di semua tahap, ”kata Samae.

“Perjalanan memakan waktu kurang lebih delapan jam dengan pesawat carteran, dan saya tidak menyangka dengan fasilitas ini, karena saya mendengar perjalanan haji itu melelahkan dan panjang, dimulai dengan transfer mobil ke ibu kota, kemudian menunggu penerbangan selama dua atau tiga hari, ” ujarnya.

Samae terkejut melihat betapa cepat dan mulus prosesnya: “Alhamdulillah, semuanya mudah… Kurang dari 12 jam… dan saya berada di Arab Saudi, saya bersyukur kepada Allah untuk itu,” katanya.

“Saya berdoa kepada Allah bahwa suatu hari saya akan tiba di Arab Saudi. Saya juga berterima kasih kepada semua orang yang melayani para jamaah haji, baik yang berasal dari Thailand maupun dari Arab Saudi,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa dia ingin menunaikan haji dua tahun lalu tetapi tidak bisa karena pembatasan COVID-19. Pandemi telah mengubah segalanya yang ingin mereka lakukan, katanya.

Penduduk asli Thailand, Mamu Kayah, 58 tahun, sedang menunaikan haji bersama istrinya tahun ini. Dia adalah seorang guru bahasa Arab sekolah menengah dari Yala, sebuah kota di selatan negara itu.

“Saya sangat senang memiliki kesempatan ini, dan saya berterima kasih kepada Allah siang dan malam untuk itu. Dan saya benar-benar yakin bahwa setiap Muslim yang datang ke tanah suci ini berbagi perasaan ini dengan saya,” kata Kayah.

Dia mengatakan kepada Arab News bahwa ini adalah ketiga kalinya dia melakukan haji.

“Kami sangat beruntung memiliki penerbangan langsung dari ujung selatan Thailand, negara bagian Narathiwat, yang hanya berjarak seratus kilometer dari rumah saya,” katanya.

“Perusahaan haji Thailand dan misi haji Thailand melakukan tugas mereka dengan baik; semuanya tertata dan rapi, apalagi dengan adanya platform elektronik yang berkontribusi besar dalam mempermudah prosedur dari hari pertama sampai kita naik pesawat ke Madinah,” ujarnya.

Kayah mengambil penerbangan langsung selama delapan jam dari Narathiwat ke Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah. Dia berterima kasih kepada Kerajaan dan Thailand karena menyediakan rute ini bagi para peziarah.

“Saya mendengar bahwa mengorganisir pesawat carteran itu tidak mudah, dan itu hanya bisa dilakukan dengan upaya luar biasa dari kedua negara, Thailand dan Arab Saudi,” katanya.

Kayah dan istrinya tiba di Madinah pada 12 Juni, melakukan perjalanan ke Makkah pada 18 Juni, dan akan kembali ke negara asal mereka pada 20 Juli.

“Bisa dikatakan haji tahun ini sangat istimewa dan benar-benar berbeda dengan pengalaman saya sebelumnya,” ujarnya.

“Misalnya dari saat saya turun dari pesawat di Bandara Madinah hingga tiba di hotel, prosesnya hanya memakan waktu satu jam. Setiap langkah cepat dan rapi, mulai dari prosedur pembuatan paspor, pengambilan bagasi, hingga naik bus,” tambah Kayah.

Dia menambahkan bahwa karyawan Saudi dan Thailand tersedia di mana-mana untuk membantu. “Di atas segalanya, sambutan dari otoritas Saudi yang kompeten sangat luar biasa; kami merasa seperti salah satu VIP,” katanya.

Itu adalah pengalaman emosional baginya. “Kesenangan yang tak terlukiskan, terutama untuk orang seusia saya. Saya selalu menangis ketika saya berdiri di depan Masjid Nabawi dan Ka’bah Suci, menangis karena kegembiraan, tentu saja, dan itu semua berkat Allah Yang Maha Esa, ”katanya.

“Satu-satunya masalah yang mengkhawatirkan saya dan semua orang adalah tingginya harga segalanya; Bagaimanapun, kami sangat memahami bahwa hal ini tidak ada di tangan kami, sehingga tidak hanya biaya haji yang meningkat tetapi juga di segala hal dan di seluruh dunia. Selain itu, tidak ada kesulitan,” katanya.]ah/arabnews]

Donasi PKH